Postingan

kerajaan di kabupaten Dharmasraya

Gambar
1.Rumah Gadang Kerajaan Siguntur Rumah Kerajaan Siguntur merupakan peninggalan sejarah pada zaman kerajaan islam. Rumah bersejerah ini kini dijadikan sebagai destinasi wisata di Kabupaten Dharmasraya. Rumah bersejarah ini terletaj di Kerajaan Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Disini terdapat beberapa benda peningalan kerajaan yang masih tersimpan rapi oleh aja ke-7, Tuanku Bagindo Ratu. 2. Rumah Gadang Rajo Pulau Punjung Rumah Gadang Rajo Pulau Punjung terletak di Kenegarian IV Koto, Pulau Punjung. Dari cerita sejarah konon rumah ini memiliki keterlaitan dengan Rumah Gadang Sungai Dareh. Rumah Gadang ini juga kini dijadikan sebagai tujuan destinasi wisata apabila berkunjung ke Kabupaten Dharmasraya. Pengunjung dapat melihat benda-benda peninggalan raja di pulau junjung yang sampai kini masih terjaga dan tersimpan dengan rapi. 3. Rumah Gadang Rajo Singai Dareh Tempat wisata terakhir di Dharmasraya yaitu Rumah Gadang Rajo Sungai Dareh. Rumah Gadang ini terleta

ayo main ke dharmasraya!!!

Gambar
1. Danau Hijau Sungai Rumbai Danau Hijau Sungai Rumbai Danau Hijau Dharmasraya kini menjadi salah satu tempat wisata baru yang keberadaanya bak primadona. Akhir-Akhir ini Danau tersebut menjadi tempat favorit yang banyak dikunjungi wisatawan. Keberadaan Danau Hijau ini sungguh sangat fenomenal. Banyak muda-mudi yang sengaja mengunjungi tempat ini meski hanya sekedar mengabadikan moment. Danau ini sangatlah unik disebabkan warnanya berwarna hijau. Sebenarnya danau ini bukanlah terbentuk secara alami melainkan dulunya tempat ini bekas para penambang batu bara yang meninggalkan lubang besar yang menganga hingga terbentuklah semacam sebuah danau. Keindahan yang ditawarkan dari danau ini adalah keeksotisan alam yang membuat semua mata pengunjung berdecak kagum. Danau ini terletak di Depan Kantor Tambang Batu Bara Pengean, Sitiung 4, Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya. Sungai rumbai sendiri terletak di perbatasan antara Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Bungo. Setidaknya dibutuhka

Katupek Pitalah Gulai Nangka- Ketupat sayur

Gambar
Lontong sayur atau kupat sayur adalah makanan yang populer atau mudah ditemukan hampir di seluruh daerah di Indonesia. Pun demikian pula adanya di daerah Sumatera Barat. Karenanya ketupat sayur dengan mudah ditemui. Karena alasan itulah, awalnya saya merasa biasa saja saat diajak untuk mencoba ketupat sayur . Maklum, saya sudah sering makan ketupat sayur baik di Padang, maupun di daerah lain. Paling rasanya ya gitu-gitu aja, begitu awalnya pikir saya. Tapi berhubung pagi itu tidak ada yang bisa dimakan untuk sarapan, maka orang tua saya mengajak untuk pergi membeli ketupat sayur. Demi memenuhi keinginan mengisi perut yang sudah lapar, saya akhirnya menurut saja ketika diajak membeli ketupat sayur. Saya dibawa ke sebuah warung kecil di dekat pantai Padang. Katupek Pitalah namanya. Orang Padang memang menyebut ketupat dengan katupek. Resep Katupek Pitalah Gulai Nangka- Ketupat sayur Bahan  : Beras kapur sirih Cara Membuat Ketupat : Beras yang digunakan harus dicuci bers

upacara TABUIK - pengusiran nasib buruk

Gambar
Tabuik adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati  Asyura , gugurnya  Imam Husain , cucu  Muhammad , yang dilakukan oleh masyarakat  Minangkabau  di daerah pantai  Sumatera Barat , khususnya di  Kota Pariaman . Festival ini termasuk menampilkan kembali  Pertempuran Karbala , dan memainkan drum  tassa  dan  dhol .  Tabuik  merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara  Syi'ah , akan tetapi penduduk terbanyak di  Pariaman  dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut  Sunni . Di Bengkulu dikenal pula dengan nama  Tabot .Upacara melabuhkan  tabuik  ke laut dilakukan setiap tahun di  Pariaman  pada  10 Muharram  sejak  1831 . Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim  Syi'ah  dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan  Inggris  di Sumatera bagian barat. Untuk masyarakat setempat tabuik di percaya untuk mengusir

makanan khas kota pariaman

Gambar
Untuk berpergian kita memerlukan tenaga untuk itu, karena hal itu di setipa tempat wisata ada tempat menjajakan makanan. Para penjaja makanan akan berebut unntuk menarik mpara wisatawan agar membeli makanan yang dijual dengan menjajakan berbagai jenis makanan khas daerah tersebut. untuk di kawasan Kota Pariaman ada beberapa makan yang menarik untuk dicicip, dan jika tidak mencobanya maka akan dipastikan akan merasa rugi. ini beberapa kuliner yang dapat membuat kita tidak berhenti makan apa bila sudah mencobanya. 1. SALA LAUAK Sala Lauak merupakan kuliner khas dari Pariaman sejak dulunya. Kalau Dunsanak sedang berwisata di Kota Pariaman, Dunsanak bisa menjumpai makanan yang terbuat dari tepung dipadu dengan bumbu dan rempah ini di sepanjang Pantai Gandoriah. Tidak sulit menemukannya. apa lagi saat dunsanak mencobanya saat baru di angkat dari penggorengan. dan apa bila Dunsanak ingin fariassi lain maka Dunsanak dapat mencampurnya dengan ikan asin yang telah dicincang kec

kota pariaman

Gambar
Kota Pariaman  adalah sebuah  kota  yang terletak di provinsi  Sumatera Barat ,  Indonesia . Kota ini berjarak sekitar 56 km dari  kota Padang  atau 25 km dari  Bandara Internasional Minangkabau . kota yang tidak mengizinkan daerahnya terjajah oleh negeri lain, apa lagi oleh negeri Cina. dan kota yang keislamannya masih terjaga. karena penduduk pariaman tidak menerima agama lain selain islam didaerahnya. bahkan saat akan mendirikan Pelabuhan Internasional yang akan di dirikan pun di demo oleh masyarakat, yang mana mengharuskan di dirikannya gereja dan tempat ibadah agama lain di pelabuhan. Kota Pariaman resmi berdiri sebagai kota otonom pada tanggal  2 Juli   2002  berdasarkan  Undang-undang  Nomor 12 Tahun 2002 tentang pembentukan kota Pariaman di provinsi Sumatera Barat [7] . Sebelumnya kota ini berstatus  kota administratif  dan menjadi bagian dari  kabupaten Padang Pariaman  berdasarkan  Peraturan pemerintah  Nomor 33 Tahun 1986 yang diresmikan tanggal  29 Oktober   1987